Pelajaran Agama dan “Gigolo”: Kisah Zaman SMA
Ada sebuah pengalaman yang sangat lucu sekali yang terjadi pada saat saya kelas tiga SMA. Setiap saya teringat kejadian ini, bahkan sampai sekarang, saya masih ketawa sendiri. Entah apakah akan lucu juga bagi orang yang tidak mengalami langsung, tapi rasanya kepingin saya share saja.
Suatu hari, entah bagaimana permulaannya, ada seorang teman sekelas saya (berinisial AG, seorang perempuan) mendengar kata ‘gigolo’ diucapkan oleh beberapa teman laki-laki sambil cekikikan. Si AG ini tidak tahu apa arti kata tersebut, tapi kok penasarannya setengah mati. Ketika si AG berusaha tanya ke yang ngomong, dia malah nggak mau ngasih tau dan malah tambah ketawa. Teman-teman yang lain juga ketawa, dan yang membuat lebih parah adalah AG rupanya begitu penasarannya sampai ia bertanya kepada teman-teman yang lain. Parahnya lagi, semua yang ditanya tidak ada yang mau ngasih tau, dan malah tambah ketawa dan si AG tambah penasaran.
Saya tidak ingat bagaimana akhirnya AG kemudian tahu apa arti kata ‘gigolo’ itu. Saya ada ingatan agak samar bahwa ketika ia akhirnya tahu artinya, entah kenapa dia ketawa ngakak lama sekali. Bagian ketawa ini saya nggak ingat pasti. Yang jelas saya termasuk yang mengetawai dia yang begitu penasarannya, tapi saya tidak ingat apakah saya termasuk yang ditanya.
Berjam-jam kemudian, ketawanya sudah habis dan bahkan sudah lupa kejadian itu. Akhirnya sampailah kelas kami pada pelajaran Agama Islam. Pengajarnya adalah Pak Taslim, hafizahullah, entah beliau mengingat kejadian ini atau tidak. FYI beliau adalah salah satu guru agama yang sangat favorit bagi saya.
Saat itu beliau sedang membahas tentang surga. Saya tidak ingat apakah memang Bab-nya tentang itu, atau beliau sedang menjawab pertanyaan siswa, tapi beliau menceritakan nikmat-nikmat yang didapatkan di surga. Kemudian ketika beliau menjelaskan tentang bidadari surga, ada seorang siswa yang bertanya (bil ma’na): “Kalau bidadari kan untuk laki-laki. Kalau perempuan dapat apa?”
Kontan si AG tiba-tiba ketawa nguakak kayak kesetanan. Kami pun bingung ini kenapa, beberapa saat kemudian baru dia sanggup untuk menjawab di sela tawanya: “Dapet gigolo!” lalu kontan kami sekelas ketawa ngakak habis-habisan.. Kasihan Pak Taslim yang tidak tahu asal muasal masalahnya sampai keluar kata-kata itu hahahaha
PS: maaf ya kalau nggak lucu.. tapi bagi saya yang mengalami itu kocak banget asli hahahahaahahahahaahahahhahaahaa