Ada Professor Zionis di Indonesia
Di grup WhatsApp Asosiasi Dosen Hukum Internasional se-Indonesia, tiba-tiba muncul orang pro zionis satu orang.
Singkatnya, saya mengirimkan artikel terbaru saya terkait Palestina yang intinya tidak menyetujui solusi dua negara dan mendukung israel pergi dari Palestina. Ada yang merespon positif, tapi kemudian ada respon seperti ini:
Beliau ini kita sebut saja Mas Zionis (MZ) 👎
Pada titik ini saya masih belum membaca grup, karena ada sekian ratus grup (lol). Tapi ada yang duluan menanggapi dengan penjelasan yang keren substansinya (meskipun typonya astaga haha). Saya akan sebut nama beliau Bang Keren (BK), berikut tanggapan beliau:
Kemudian si MZ Zionis membalas lagi:
Akhirnya jam 3 pagi baru saya tergerak (digerakkan) untuk merespon, jangan ditanya meresponnya dalam posisi seperti apa (haha). Berikut:
Sebagai catatan, soal Hukum Humaniter Internasional dan perang asimetrik tidak saya bahas lebih lanjut di sana. Untuk sedikit bahasan tentang itu, silahkan baca tulisan saya dan Kirana di Republika tahun 2021, juga review kritis saya terhadap artikel jurnal oleh Dr. Lindra Darnela dkk.
Catatan juga, tidak ada resolusi Dewan Keamanan maupun Majelis Umum PBB yang menyatakan HAMAS sebagai teroris. Tapi demi transparansi, akan saya akui bahwa ada draft resolusi -mungkin 2-3- yang mengutuk aksi HAMAS sebagai aksi teror (fokus pada aksi). Tentunya draft ini ada yang diajukan oleh Amerika Serikat, ada juga yang oleh Kanada. Tapi draft-draft ini tidak ada yang berhasil lolos menjadi resolusi.
Lanjutt, kemudian Bang Keren memasak kembalii:
Kemudian terjadi diskusi super singkat terkait politik “terorisme” dengan BK. Saya merespon sedikit, dijawab BK, saya respon lagi, kemudian datang KJ (Keren Juga) ikut menyambut:

Lalu ada ID (Ibu Dosen) yang berkontribusi pandangan menarik, dengan rujukan yang jelas.
Tapi, kemudian, muncul lagi si Mas Zionis tuh ngotot lagi (seperti biasa, tidak merespon argumentasi terhadapnya) dengan argumentasi “sejarah”nya. Berikut yang beliau sampaikan:
Saya pun menanggapi sebagai berikut:

Kemudiaan, ada jawaban lagi dari Mas Zionis seperti ini:

Kemudian akhirnyaa (setelah lama menahan gatal untuk tidak merespon), saya merespon setelah ada Dosen Mantap (DM) dan Super Lecturer (SL) juga turut menjawab:

Kemudian Bang Keren memasak lagi!

Kemudian ada sedikit diskusi terkait “kenapa Palestina terus? Bukankah ada konflik lain?” karena ada yang lain (DL – Dosen Lain) yang bertanya, kemudian BK yang menjawab dan disahut lagi oleh DL dan dijawab lagi oleh BK.
Betewe, saya sebenarnya agak curiga dengan Mas Zionis. Dari kemarin tiap kali ada yang membantah beliau, pas muncul lagi kok seperti gak baca yang membantah sehingga tidak menjawab substansi bantahan kami sama sekali (bisa anda lihat di atas balasan-balasan beliau).
Ada pepatah:
Jaka Sembung bawa kalender,
gak nyambung, boomer!
Dan ketidaknyambungan ini terus berlanjut. Setelah pemasakan oleh BK di atas, si MZ kemudian mengirimkan gini:
Monique Rijkers adalah seorang jurnalis dan aktivis zionis Indonesia. Dalam video yang dikirimkan, intinya beliau menyebutkan (apa yang diklaim sebagai) proporsi jumlah Yahudi dan Arab di Palestina. Lalu, beliau mengatakan bahwa gerakan zionisme bukan dimulai dari tahun 1948 tapi zaman Cyrus the Great yaitu pendiri dari Achaemenid Empire (abad 7 sebelum masehi) yang telah mengizinkan sebagian Bani Israil untuk pulang ke “tanah yang dijanjikan. Kalau mau lihat videonya (youtube shorts) bisa diklik di sini.
Setelah itu, BK memasak lagi dan saya nyusul bawa cemilan,
Kemudian Mas Zionis pun memberikan balasan. Apakah nyambung? Oh tentu saja tidak.

Saya sudah malas menanggapi lagi, karena sepertinya semua sudah jelas (kecuali bagi MZ yang sepertinya tidak membaca). Sedangkan BK pun memasak lagi hidangan yang sangat mewah:
Setelah ini, tidak ada tanggapan lagi dan esoknya sudah ramai ucapan Selamat Idul Adha jadi sepertinya tidak akan lanjut lagi.
(PS: ada beberapa pesan di grup yang tidak saya masukkan karena menurut saya tidak secara substantif berhubungan dengan pembicaraan dengan MZ.)