Author: Fajri Matahati Muhammadin

Pengumuman Kelas PLKH Hukum Humaniter Internasional

Assalaamu’alaykum semuanya, Kuliah PLKH Hukum Humaniter Internasional pada tanggal 24 Februari  2015 akan kosong kecuali ada pengumuman lain. Sesuai janji saya, berikut di bawah ini adalah skenario untuk Humanitarian Law Moot Court yang akan kita lakukan. Saya akan menunggu daftar kelompok (tiga orang per kelompok, kecuali terpaksa sekali baru boleh ada satu kelompok yang berdua)

Jonru dan menJonru: Sebuah Renungan Objektivitas

Assalaamu’alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh, Tulisan ini tidak ditujukan untuk membela ataupun memojokkan Jonru, melainkan untuk renungan kita semua. Menurut saya sangat menarik apa yang terjadi sejak sebelum pilpres 2014 lalu hingga sekarang, perang politik yang merambah ke grassroot yang entah baik atau buruk. Jonru adalah salah satu sosok anti-Jokowi yang sangat vokal dan kontroversial. Belum terlalu

Ucapan Selamat Natal: Sebuah Sanggahan

Assalaamu’alaykum, Tulisan ini bertujuan untuk menyanggah argumen-argumen pihak-pihak beragama Islam yang menyatakan boleh dalam Islam mengucapkan selamat natal. Tidak ada tujuan untuk menghina atau mengajak berkonflik, melainkan ini cuma sekedar mengungkapkan pendapat. Apa yang dzahir adalah kita sesama Muslim yang berijtihad apa yang menurut kita benar, dan perbedaan pendapat adalah hal yang biasa di seluruh

ISIS dan Stance Saya

Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh! PENDAHULUAN Ini ada yang mulai ngguyonin saya pro ISIS dan memang hanya bercanda. Tapi kemudian ini mulai sedikit menyebar dan saya takut unsur ‘bercanda’nya hilang. Lah wong saya pernah bilang “dulu saya memba’iat pada the Islamic State of Indomie and Shawerma,[1] tapi kemudian ISIS berubah nama jadi IS sehingga Indomie

Sanggahan Terhadap Artikel “Ahok dan Surah Ali Imran 28”

Assalaamu’alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh, InshaaAllah tulisan kali ini adalah bantahan terhadap sebuah artikel yang ditulis seseorang di kompasiana yang berjudul AHOK DAN SURAH AL IMRAN AYAT 28. Saya tidak akan mengutip keseluruhan artikelnya, melainkan hanya poin-poin dimana dia (akan saya sebut Penulis di Kompasiana, atau singkatnya PenKomp) menyebutkan argumennya. Saya masih jahil, dan belum berilmu banyak.