Pengumuman Kelas PLKH Hukum Humaniter Internasional

Assalaamu’alaykum semuanya, Kuliah PLKH Hukum Humaniter Internasional pada tanggal 24 Februari  2015 akan kosong kecuali ada pengumuman lain. Sesuai janji saya, berikut di bawah ini adalah skenario untuk Humanitarian Law Moot Court yang akan kita lakukan. Saya akan menunggu daftar kelompok (tiga orang per kelompok, kecuali terpaksa sekali baru boleh ada satu kelompok yang berdua) paling lambat 3 Maret 2015 sebelum perkuliahan (silahkan diemail ke fajri.matahati@gmail.com, silahkan pilih nama kelompok yang oenjoe). Barulah akan kita bagi siapa yang dapat Penuntut dan Pembela. Jika ada ketidakjelasan baik dalam instruksi maupun skenario, silahkan tanya saya melalui email atau temui langsung jika ada kesempatan.

International Criminal Court

Penuntut vs. Mayor Itachi Uchiha

  1. Setiap regu akan melakukan moot court berdasarkan kisah fiktif ini. Tidak boleh menambah-nambahkan fakta kecuali apa yang secara tegas atau tersirat jelas telah disebutkan dalam kisah ini.
  2. Masalah prosedural teknis jalannya pengadilan tidak menjadi bagian dalam perdebatan. Diasumsikan semua jalannya pengadilan telah sesuai dengan prosedur.
  3. Konohagakure adalah sebuah Negara dengan Sarutobi sebagai presiden. Konohagakure adalah sebuah Negara Bhinneka Tunggal Ika yang terdiri dari berbagai suku-suku yang tadinya berdiri dan berdaulat atas wilayah masing-masing, lalu bersatu membentuk sebuah Negara.
  4. Di wilayah Konohagakure, ada sebuah propinsi bernama Uchiha yang dihuni oleh mayoritas Suku Uchiha (98%), yang telah lama memiliki dendam kepada Konohagakure. Penyebab utamanya adalah karena seratus tahun lalu, sebetulnya Suku Uchiha adalah salah satu suku terkuat dan terbesar dan wilayahnya sangat luas. Akan tetapi, mereka merasa dicurangi saat bergabung dengan Konohagakure. Suku Uchiha tidak pernah dapat kesempatan untuk terpilih jadi presiden atau posisi eksekutif lainnya (selalu dicurangi), dan walau mereka membayar pajak secara rutin tetapi aliran dana dan bantuan pembangunan dari pusat sangat sedikit apalagi dibandingan dengan propinsi lain yang membayar pajak lebih sedikit. Belum lagi wilayah propinsi Uchiha yang banyak dikurangi untuk dijadikan propinsi Konan untuk menampung suku-suku yang tidak sebesar Uchiha.
  5. Setelah berbagai demonstrasi dan negosiasi yang hanya disambut dengan tindakan represif dari pemerintah pusat Konohagakure, Suku Uchiha memberontak dan ingin melepaskan diri.
  6. Tanggal 1 Oktober 2015, Suku Uchiha membentuk sebuah pasukan bernama Uchiha Liberation Force (ULF) yang semuanya menggunakan seragam berlambang kipas, dan menyerang berbagai pos militer dan polisi Konohagakure di wilayah Uchiha. Selain itu, ULF juga menyerang propinsi Konan dan mendudukinya hanya dalam waktu dua minggu.
  7. Terungkap bahwa ternyata sejak tanggal 5 Oktober 2015 negara tetangga yaitu Sunagakure membantu ULF. Menurut intelijen, dari sanalah ULF mendapatkan banyak bantuan dana dan persenjataan. Dalam beberapa kontak senjata dengan militer dan polisi Konohagakure, tampak bahwa memang ULF ini menggunakan senjata-senjata ringan hingga berat yang merupakan hasil produksi Sunagakure.
  8. Menghadapi masalah ini, Sarutobi menugaskan Jendral Danzo untuk menumpas pemberontakan. Dalam pasukan Jendral Danzo, ada salah satu Batalion yang dipimpin oleh Mayor Itachi Uchiha yang sebetulnya adalah anggota Suku Uchiha.
  9. Mayor Itachi ditugaskan untuk merebut salah satu kota besar yaitu Madara, yang dinamai sesuai salah satu leluhur Suku Uchiha. Akan tetapi, perjalanan menuju kota tersebut tidak akan mudah karena harus melewati beberapa area pegunungan dan pedesaan. Mayor Itachi juga ditugaskan untuk, sambil jalan, menguasai wilayah-wilayah ini.
  10. Tanggal 15 November 2015, Pasukan Mayor Itachi bergerak melalui pegunungan dan akan melewati sebuah kota kecil bernama Mangekyou. Memang kota ini adalah salah satu jalan masuk ke Propinsi Uchiha, sehingga sudah pasti ULF menyiapkan pasukan untuk menjaganya.
  11. Mayor Itachi juga ekstra berhati-hati karena sehari sebelumnya ada informasi bahwa Sunagakure juga telah mengirimkan beberapa unit pasukan menyusup ke wilayah Konohagakure untuk membantu ULF, dan salah satu tugas mereka adalah bergerilya di dekat jalan-jalan masuk menuju Propinsi Uchiha bagian Timur. Rute inilah yang dilalui oleh Mayor Itachi.
  12. Saat pasukan Mayor Itachi mulai memasuki Mangekyou, pasukan ULF menyerang.
  13. Ratusan warga kota dan desa sekitar spontan mengambil senjata apa saja yang bisa mereka temukan (pisau, pedang, arit, pistol, senapan, dll) dan ikut menyerang pasukan Konohagakure. Mayor Itachi tanpa ragu-ragu berteriak “jangan ragu menembak orang-orang itu (maksudnya warga) karena mereka sekarang sudah ikut aktif dalam pertempuran!”
  14. Walau kehilangan puluhan pasukannya, pasukan Itachi terus bertempur dan menghabisi ratusan musuhnya: pasukan ULF dan juga warga.
  15. Pertempuran berlangsung selama dua hari hingga pada tanggal 17 November 2015 sore, pasukan ULF yang terdesak mulai melarikan diri, walau sebagian besar dari mereka masih bertempur. Melihat hal ini, warga yang tadi ikut bertempur semuanya langsung menjatuhkan senjata mereka dan melarikan diri.
  16. Mayor Itachi melihat ini sebagai momentum yang bagus. “Jangan biarkan mereka lari! Kejar dan habisi mereka semuanya!” perintahnya.
  17. Pertempuran dan pengejaran terus berlanjut sampai akhirnya matahari terbit keesokan harinya, dan Mayor Itachi memerintahkan pasukannya untuk berhenti. Dia sangat puas, karena banyak musuh yang berhasil di bunuh dalam pertempuran. Tapi dia lebih puas lagi ketika dia menyadari bahwa keputusan mengejar musuh yang lari sangat tepat. Banyak sekali Pasukan ULFdan warga, terkapar tak bernyawa dengan luka tembak di punggungnya. Ada ratusan pasukan ULF dan warga sipil yang terluka. Itachi memerintahkan untuk menangkap semuanya. “Dengan begini kekuatan ULF jauh berkurang” kata Itachi.
  18. Mayor Itachi memutuskan untuk beristirahat di Mangekyou. Akan tetapi, pada tanggal 18 November 2015 informasi mengatakan bahwa pasukan Sunagakure menyerang dari arah selatan.
  19. Mayor Itachi memerintahkan “Itu orang asing kita kerjai saja. Perintahkan pasukan kita untuk mundur sampai monument ikan! Saat pasukan mereka akan bergerak melewati pabrik kimia, kita bom saja cerobong dan tangki pabrik kimia itu mumpung angin kencang bertiup ke selatan biar keracunan semua mereka.” Lalu salah satu komandan pleton berkata “Tapi Mayor, bagaimana kalau asapnya kena warga?” tapi Mayor Itachi berkata “tenang saja, tidak banyak rumah di selatan pabrik itu. Lagipula mereka pengkhianat semua!”
  20. Rencana awalnya berjalan dengan sukses. Pasukan Mayor Itachi mundur dulu dan membiarkan pasukan Sunagakure maju. “Howitzer (sejenis meriam)! Tembak cerobong dan tangki pabrik!” perintah Mayor Itachi. Para meriam tersebut dengan akurat menghajar pabrik tersebut, dan asap kimia tebal berhembus kearah pasukan Sunagakure yang mulai batuk-batuk keracunan. Saat itulah pasukan Mayor Itachi mulai menembaki musuh.
  21. Akan tetapi, celakanya angin tidak berhembus seperti perkiraan. Sekitar dua jam setelah bombardier dari howitzer, hembusan angin yang tadinya kencang mulai mereda dan entah kenapa berganti arah. Pasukan Sunagakure lari tunggang langgang meninggalkan Mangekyou, dan demikian juga pasukan Mayor Itachi karena asap mulai tercium oleh mereka. Warga sekitar juga mulai berlarian menghindari bau asap.
  22. Wal hasil, seluruh wilayah selatan Mangekyou harus diungsikan. Ribuan warga sipil tewas atau sakit mulai dari ringan hingga berat, semua akibat asap beracun itu. Bahkan wilayah selatan dari pabrik yang katanya ‘tidak banyak rumah’, ternyata ada ratusan keluarga yang tinggal di sana, dan hanya sedikit diantara mereka yang tidak tewas atau sakit.
  23. Setelah insiden itu, pasukan Mayor Itachi bergerak menuju Madara dengan berulangkali menerima serangan dari pasukan ULF atau Sunagakure sehingga pada 2 Januari 2016 pasukan Mayor Itachi belum mencapai Madara, dari targetnya tanggal 1 Desember 2015.
  24. Mayor Itachi tiba di Madara pada tanggal 3 Januari 2016 yang sudah dikuasai oleh Mayor Kakashi, yang juga memimpin Batalion di bawah komando Jendral Danzo.
  25. Pertempuran bertambah sengit di berbagai lokasi hingga berbulan-bulan setelahnya, tetapi Mayor Itachi tidak banyak terlibat karena diperintahkan untuk mengadministrasi pemerintahan darurat di Madara.
  26. Entah berapa ratus ribu korban sipil berjatuhan dalam perang ini sebagai akibat dari berbagai dugaan kejahatan perang, dan berbagai upaya damai telah gagal, hingga akhirnya pada tanggal 8 Oktober 2016 Dewan Keamanan PBB menjatuhkan resolusi yang mengotorisasi sebuah intervensi militer oleh sebuah koalisi Negara-negara.
  27. Intervensi militer tersebut berlangsung dari tanggal 15 hingga 30 Oktober 2016, dan dengan cepat pasukan dari semua kubu berhenti bertikai dan mulai menegosiasikan damai.
  28. Akhirnya perjanjian damai antara Propinsi Uchiha dan Pemerintah Pusat Konohagakure berhasil dicapai dan ditandatangani pada tanggal 2 Januari 2017, salah satunya adalah memberikan amnesti umum kepada semua yang terlibat dalam konflik. Sedangkan dengan Sunagakure, Konohagakure akan membawa masalahnya ke Mahkamah Internasional.
  29. Dunia internasional mengingatkan Konohagakure bahwa tersangka pelaku kejahatan internasional, termasuk diantaranya kejahatan perang, tidak boleh diberi amnesti. Karena itu pada tanggal 1 Februari 2017 Konohagakure mengaksesi Statuta Roma. Selain itu, Presiden Sarutobi memberikan kewenangan pada ICC untuk secara retroaktif melakukan pemeriksaan terhadap pertikaian bersenjata yang lalu dengan melakukan deklarasi sesuai Pasal 12(3) Statuta Roma.
  30. Penuntut ICC kemudian mengeluarkan surat penangkapan kepada beberapa individu, termasuk diantaranya Mayor Itachi.
  31. Dalam perkara Mayor Itachi, Penuntut Umum akan memberikan dakwaan sebagai berikut:
    1. Pasal 8(2)(b)(i) Statuta Roma: Intentionally directing attacks against the civilian population as such or against individual civilians not taking direct part in hostilities;
    2. Pasal 8(2)(b)(iv) Statuta Roma: Intentionally launching an attack in the knowledge that such attack will cause incidental loss of life or injury to civilians or damage to civilian objects or widespread, long-term and severe damage to the natural environment which would be clearly excessive in relation to the concrete and direct overall military advantage anticipated;
  32. Penuntut bertugas untuk membuktikan bahwa cukup bukti untuk memenuhi unsur-unsur pada dakwaan-dakwaan tersebut. Dia juga sudah tahu bahwa dalam menafsirkan Statuta Roma, dia harus merujuk unsur-unsur tindak pidana perang yang sudah dipaparkan di ICC Elements of Crime.
  33. Pembela terdakwa bertugas untuk membuktikan bahwa justru unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi.
  34. Masing-masing regu diberi sepuluh menit untuk menyampaikan argumennya kepada hakim (sekurang-kurangnya dua orang harus berbicara, tetapi tiga orang boleh dengan syarat maksimal total sepuluh menit setiap kelompoknya), dengan Penuntut diberi giliran lebih dahulu dan Pembela maju berikutnya.
  35. Masing-masing regu juga diharapkan menyiapkan secara tertulis sebuah memorial atau argument tertulis dan diserahkan pada saat giliran anda tampil (pertemuan 6 atau 7, kita atur nanti inshaaAllah). Untuk format memorial, dibuat poin-poin per paragraph dan boleh dibagi bab dan sub-bab jika membantu memperjelas. Gunakanlah footnote untuk referensi. Contoh memorial (dalam bahasa inggris) dapat dilihat di sini.
  36. Ingatlah jika anda akan merujuk pada sebuah fakta dalam kasus (dalam pidato maupun memorial), rujuklah paragraf/poin manakah di kasus yang sedang anda bicarakan.
  37. Ingatlah juga, jika anda berargumen atau menafsirkan hukumnya dan merujuk pada sumber hukum tertentu: (i) ingatlah sumber-sumber hukum internasional itu apa saja, (i) jangan lupa disebutkan apa sumber yang anda gunakan. Jika anda tidak menggunakan sumber hukum tertentu: tolonglah, anda kuliah hukum.
  38. Pidato dan memorial boleh dikerjakan dalam bahasa Indonesia maupun bahasa inggris.
  39. Baik Konohagakure maupun Sunagakure telah melakukan aksesi terhadap semua Konvensi Jenewa 1949 beserta semua Protokol Tambahannya.