Shuhada Masjid Al-Noor New Zealand: Atta Elayyan

Kiri: Dr. Rami Al-Ashqar, Kanan: Atta Elayyan, rahimahullah

Masih ingat penyerangan terhadap Masjid Al-Noor dan Linwood Islamic Center di New Zealand beberapa waktu lalu? Ternyata salah satu korban yang bernama Atta Elayyan (pemain futsal New Zealand), adalah sepupu dari sahabat saya Rami Al-Ashqar yang berasal dari Palestina. Kami mengobrol melalui WhatsApp, dan aku pun sangat tertegun dengan ceritanya. Rasanya wajib saya untuk membaginya.

Berikut percakapan WhatsApp kami, aslinya dalam Bahasa Inggris tapi saya terjemahkan ke Bahasa Indonesia supaya lebih enak untuk semua. Ini saya hanya bagi yang relevan langsung dengan ceritanya, karena kami juga sambil ngobrol hal lain.

===================================

[18/05, 21:04] Dr Rami Al-Ashqar: Aku lupa apakah aku sudah cerita padamu,

Tapi aku kehilangan salah satu sepupuku di serangan New Zealand

.

 [18/05, 21:05] Fajri M. Muhammadin: Ya Allah beneran???

[18/05, 21:05] Fajri M. Muhammadin: kamu belum cerita

[18/05, 21:05] Fajri M. Muhammadin: Di masjid pertama atau kedua?

.

[18/05, 21:05] Dr Rami Al-Ashqar: Yeah.. Di Masjid Al-Noor (yaitu yang pertama – pen)

[18/05, 21:05] Dr Rami Al-Ashqar: Pamanku salah satu pendirinya.

[18/05, 21:05] Dr Rami Al-Ashqar: Paman tertembak di belakang kepala dan di bahu

[18/05, 21:05] Dr Rami Al-Ashqar: Tapi beliau selamat, alhamdulillah

.

[18/05, 21:06] Fajri M. Muhammadin: ya Allah….

.

[18/05, 21:06] Dr Rami Al-Ashqar: Tapi alhamdulillah, ia (sang sepupu –pen) shahid inshaaAllah

.

[18/05, 21:06] Fajri M. Muhammadin: Semoga sepupumu ada di antara para syuhada.. Ketika aku mendengar tentang insiden Al-Noor, aku tidak yakin harus bersedih atau iri pada mereka..

.

[18/05, 21:07] Dr Rami Al-Ashqar: Ia menerima banyak penghormatan, ibuku menerima banyak tamu seperti Syekh Omar Suleiman dan bahkan Pangeran Harry.

Mereka sangat kuat, tapi ia meninggalkan seorang putri berusia dua tahun

[18/05, 21:07] Dr Rami Al-Ashqar: Sepupuku ini adalah yang pemain futsal New Zealand

[18/05, 21:07] Dr Rami Al-Ashqar: Yang Goal Keeper itu

.

 [18/05, 21:07] Fajri M. Muhammadin: Ya ampun! Dia toh! Kayaknya aku lihat fotonya

.

[18/05, 21:08] Dr Rami Al-Ashqar: Iya, itu orangnya.

[18/05, 21:08] Dr Rami Al-Ashqar: Dia ada di profile picture-ku

.

[18/05, 21:08] Fajri M. Muhammadin: Ya Allah…

.

[18/05, 21:09] Dr Rami Al-Ashqar: Yeah.. Sangat berat bagi kami, kami sangat dekat, tapi alhamdulillah ia sekarang berada di tempat yang lebih baik daripada kita.. Kita lebih bersedih kepada orang-orang yang ditinggalkannya.

[18/05, 21:09] Dr Rami Al-Ashqar: Nikahnya baru tiga tahun yang lalu di Yordania.

 [18/05, 21:09] Dr Rami Al-Ashqar: Atta (sepupunya –pen) adalah termasuk di antara dua orang yang mencoba melumpuhkan si pelaku penyerangan.

[18/05, 21:10] Dr Rami Al-Ashqar: Oh juga gadis cilik berumur 4 tahun

[18/05, 21:10] Dr Rami Al-Ashqar: Alhamdulillah ia sudah dalam masa pemulihan, ibuku dan paman dan bibi-ku sudah menjenguknya

[18/05, 21:11] Dr Rami Al-Ashqar: Sedihnya, pamanku kehilangan empat sahabat dan orang-orang terdekat dalam satu komunitas [Lihat Catatan Di Bawah].* Mereka adalah keluarga, sahabat, dan lain-lain. Coba bayangkan kalau misalnya ini terjadi di Edinburgh Central Mosque atau sejenisnya, dan korbannya adalah teman-temanmu,

 [18/05, 21:11] Dr Rami Al-Ashqar: Mereka menyampaikan bahwa padanya (sepupunya –pen) terdapat tanda-tanda shahid –ternyata dua orang yang mencoba melawan si pelaku penyerangan itu, darahnya masih merah pada saat pemakaman, dan mereka nampak sangat tenang dan bercahaya.

.

[18/05, 21:16] Fajri M. Muhammadin: Aku harap kamu tidak keberatan apabila aku membagi pada orang lain percakapan kita tentang insiden Masjid Al-Noor, dan tentang sepupumu.

[18/05, 21:16] Fajri M. Muhammadin: Sangat menginspirasi, dan aku yakin ini akan menyentuh banyak orang.

.

[18/05, 21:17] Dr Rami Al-Ashqar: Ia meninggalkan warisan kisah yang dapat menginspirasi orang lain, inshaaAllah. Ia sangat luar biasa lho, kebanggaan keluarga kami. Allah memang memilih yang terbaik.

.

.

=================================

* Di sana, Masjid itu bukan sekedar tempat shalat. Tapi di sana sekaligus pusat-pusat komunitas Muslim, di mana semua orang saling mengenal dan bersosialisasi. Ketika saya kuliah di UK, keadaannya juga seperti itu. Masjid adalah tempat hang out. Jadi ketika saya dengar berita bahwa Edinburgh Central Mosque dilempar bom Molotov beberapa tahun lalu, saya langsung khawatir dengan jamaah di sana dan sangat bersyukur bahwa semua baik-baik saja. Agak beda khawatir dengan masjid random, dengan khawatir dengan masjid yang kita kenal orang-orangnya.