Setelah sekian lama saya tidak menulis cerita, akhirnya sekarang sudah tiba waktunya saya mempublikasikan cerita lagi. Kisah ini adalah kisah fiksi, tapi terinspirasi dengan kuat oleh beberapa kisah nyata. Kisah ini terlalu panjang untuk jadi cerpen, terlalu pendek untuk jadi novel. Jadi Cerbung saja ya. Hehehe
Beberapa waktu lalu, saya mendengar seseorang mengkritik “Wahabi yang membid’ahkan talqin jenazah”. Katanya, talqin jenazah adalah adab kepada jenazah. Katanya lagi, ada bid’ah lebih besar yang lebih penting diurus yaitu bid’ah pemikiran.
Satu hal yang perlu dicamkan sebelum memulai membaca buku ini adalah bahwa “do not judge a book by its cover” adalah sebuah kaidah yang sangat penting. Sangat mungkin dan sangat sering sebuah slogan terdengar begitu indah, tapi maknanya sangat umum sehingga dapat diturunkan menjadi beraneka konsep yang sama-sama memenuhi slogan umum tapi ternyata saling bertabrakan.
Muslim tergenggam belenggu kafir, Akhirat luput dunia tercicir, Budaya jahil luas membanjir, Banyak yang karam tiada tertaksir Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir, Silam ditelan masa nan mungkir, Lupa jawaban dihafal mahir, Bagi menyangkal Mungkar dan Nakir.
We use cookies to ensure that we could give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are agree with our decision.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan Anda pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap bahwa Anda setuju dengan kami.Accept/Setuju