Author: Fajri Matahati Muhammadin

Assalaamu’alaykum semuanya,Berikut ini adalah ringkasan dan paraphrasing (inshaaAllah tidak mengurangi maknanya) dari sebuah debat kecil yang saya saksikan. Kisah dimulai saat ba’da shalat dzuhur di Masjid Pusat Edinburgh, ada serombongan pria dari Qatar, sebagiannya tua dan sebagian lagi lebih tua. Mereka dipersilahkan oleh Imam saat itu (Syekh Usamah Ali Al-Misr) untuk mengambil mikrofon, lalu mengadakan

Assalaamu’alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh,   inshaaAllah dalam tulisan kali ini saya akan mencoba menjelaskan selayang pandang tentang Surah Al Faatihah. Mungkin semacam tafsir, yang saya sarikan dari kitab tafsir terutama Tafsir ibn Kathir dan juga Ustadz yang saya percaya ilmunya (misalnya Ustadz Nouman Ali Khan, Imam Suhaib Webb, Yahya Barry, etc). Ilmu saya sendiri masih sangat

Assalaamu’alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh,   inshaaAllah dalam tulisan kali ini saya akan mencoba menjelaskan selayang pandang tentang Surah Al Faatihah. Mungkin semacam tafsir, yang saya sarikan dari kitab tafsir terutama Tafsir ibn Kathir dan juga Ustadz yang saya percaya ilmunya (misalnya Ustadz Nouman Ali Khan, Imam Suhaib Webb, Yahya Barry, etc). Ilmu saya sendiri masih sangat

The waves of the moonlight has beamed over such a great distance, as it passes through the window and fell upon the empty wall. Still, it did not attract her. All she can see is darkness ahead of her. The dark of night absent the stars and moon, which are actually not absent, has engulfed

The waves of the moonlight has beamed over such a great distance, as it passes through the window and fell upon the empty wall. Still, it did not attract her. All she can see is darkness ahead of her. The dark of night absent the stars and moon, which are actually not absent, has engulfed