Muslim tergenggam belenggu kafir, Akhirat luput dunia tercicir, Budaya jahil luas membanjir, Banyak yang karam tiada tertaksir Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir, Silam ditelan masa nan mungkir, Lupa jawaban dihafal mahir, Bagi menyangkal Mungkar dan Nakir.
Suatu hari saya pernah menghadiri ceramah Ustadz Ridwan Hamidi di sebuah masjid di Jl. Kaliurang pada sekitar awal tahun 2016. Ceramah beliau singkat, tapi betul-betul memberikan banyak hikmah yang masih melekat di benak saya sampai sekarang. Lalu apa hubungannya dengan Wa al-Tīni wa al-Zaytūn?
Tiga serangkai ilmu ini (ilmu hukum, politik, dan hubungan internasional) memiliki objek dan cakupannya masing-masing, akan tetapi ada kaitan erat di antara ketiganya. Akan tetapi, kalau mempertimbangkan Islamic Worldview secara agak lebih mendalam khususnya terhadap apa yang Allah sampaikan melalui wahyu, bagaimana seharusnya dampaknya bagi arah keilmuan para akademisi di bidang-bidang tersebut?
Tahun 2014, saat itu saya masih jadi mahasiswa S2 di University of Edinburgh (UK) dan anggota Islamic Society. Banyak pengalaman yang saya dapat, tapi salah satu yang paling berkesan adalah di kala saya menyaksikan dan berpartisipasi dalam sebuah kerjasama antara Islamic Society, Jewish Society, Palestine Society, dan Feminist Society. Koalisi yang janggal, tapi
We use cookies to ensure that we could give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are agree with our decision.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan Anda pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap bahwa Anda setuju dengan kami.Accept/Setuju