Category: Train of Thought

“Daripada ‘Islam Arab’ yang gemar konflik, lebih baik ‘Islam Indonesia’ yang lebih terbuka”???

  “Daripada ‘Islam Arab’ yang gemar konflik, lebih baik ‘Islam Indonesia’ yang lebih terbuka”??? Kalimat ini sering sekali didengar, khususnya terucap dari kalangan liberal atau kalangan nusantarais. Memang klaim ini terasa indah sekali, apalagi kalau melihat bahwa di area Timur Tengah sana sedang banyak dilanda konflik bersenjata. Ditambah lagi, ada wacana-wacana ‘anti-Wahabi’ yang didengung-dengungkan sebagai

Psikologi Modern Tidak Netral? (Reblog dari Dr Syamsuddin Arif)

  Lebih dari setengah abad menggeluti psikologi modern, pakar bernama lengkap Malik Babikir Badri ini dikenal luas lewat bukunya The Dilemma of Muslim Psychologists. Ketidakselektifan psikolog muslim, menurutnya, telah menyebabkan mereka mengikuti pola pikir dan pendekatan kaum Yahudi dan Kristen, meskipun cara itu berkualitas rendah dan tidak islami.

ALHAMDULILLAH: BANGGA!!! (Pasca-International Conference of Law and Society)

  Saya mengikuti International Conference of Law and Society dengan niat utama membawa dua mahasiswa saya (Kirana Anjani dan Muhammad Awfa) menulis paper bersama dan presentasi, supaya mereka juga mendapatkan pengalaman menulis dan publikasi karya ilmiyah. Alhamdulillah, saya bangga. Anak anak ini memang luar biasa, dan dapat berkontribusi substantif. Dan, alhamdulillah, paper kami mendapatkan GOLD

“Islam dan Diabolisme Intelektual” by Dr Syamsuddin Arif (Short Book Review)

I have read this book for a while, actually. This my review on it: The term “intellectual” is a fascinating, fancy, yet an elusive one. There seem to be endless understandings towards this term, and from it flows an endless trend of ‘intellectualism’. However, as time goes by I cant help but become uncomfortable. As