Ini adalah terjemahan tulisan Devon Shapiro (link) yang membahas soal hijab, citra tubuh, dan kaitannya dengan objektifikasi seksual serta perasaan aman darinya, yang menggunakan basis penelitian-penelitian ilmiah. Saya menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia (atas seizin beliau) dengan sedikit editan untuk mempermudah pembacaan, dan di akhir saya memberikan beberapa komentar. Selamat membaca!!
INTRODUCTION When Sa‘d ibn Mu‘ādh cast a judgment towards the Banū Qurayẓah for their treason, the content of the judgment sounded strikingly similar towards provisions in Jewish Law. Additionally, it just so happened that Banū Qurayẓah was a Jewish Tribe. So, did Sa‘d ibn Mu‘ādh really apply Jewish Law?
DID AL-BUKHARI ACT UPON DHA’IF HADITH? By: Dr. Umar Muhammad Noor Original link: http://umarmnoor.blogspot.com/2012/03/al-bukhari-beramal-dengan-hadis-dhaif.html Translated By: Fajri M. Muhammadin . . This article was inspired by a question given to me: did Imam Al-Bukhari act upon dha’if hadith? This question rose because a group of people stated that Al-Bukhari prohibited (some even said ‘declared as
Awalnya kami bertanya kepada Ust. Nur Fajri Romadhon (Anggota Komite Fatwa, Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta) tentang sebuah kasus seorang khuntsa (berkelamin ganda) dikira dominan perempuan dan dioperasi jadi perempuan, eh malah tumbuh jadi laki-laki. Kemudian beliau memberikan pemaparan luar biasa tentang hukum terkait khuntsa. Berikut ini adalah pemaparan dari beliau:
We use cookies to ensure that we could give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are agree with our decision.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan Anda pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap bahwa Anda setuju dengan kami.Accept/Setuju