Case studies are among those that help build class dynamics. They could help put theories into reality. However, today, a student asked me an interesting question via email. I really like academically analyzing fictional series!
Ada seorang kawan yang bertanya tips-tips minta surat rekomendasi. Sebagai seseorang yang sering meminta dan memberi surat rekomendasi (baik untuk lanjut studi, beasiswa, maupun melamar kerja) tentu saya memberikan tips-tips kepada dia. Barangkali penting juga untuk saya share di sini supaya semua bisa mendapatkan manfaat inshaAllah.
Dalam sebuah kegiatan yang diadakan oleh ICRC tanggal 18 November 2020,[1] seorang pemateri dari Pakistan memaparkan materinya antara lain tentang hukum melakukan retaliasi dalam peperangan. Kata beliau, “pembalasan yang semisal” yang disyariatkan maksudnya adalah bukan “semisal” persis melainkan sesuai dengan kerangka hukum dan bukan dengan perbuatan terlarang. Secara umum memang ini benar. Misalnya, apabila musuh
It has been two years since I attended the IHL and Islam Expert Workshop in Geneva, which the ICRC has been so kind to send me to. It was a great and enlightening experience in general, and I guess it fulfilled its purpose. I had expected more, but I guess it is up to us
Semester lalu (genap 2019/2020) saya men survei ke mahasiswa saya di beberapa kelas, sebahagiannya junior dan sebahagian lainnya senior. Pertanyaannya simpel: jika seorang hakim sedang memeriksa perkara pidana pencurian, bolehkah ia merujuk yurisprudensi pada perkara pembunuhan? Semuanya menjawab “TIDAK”. Saya heran. Kok bisa keliru sebanyak ini sekaligus, apalagi untuk pertanyaan yang teramat mendasar?
We use cookies to ensure that we could give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are agree with our decision.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan Anda pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap bahwa Anda setuju dengan kami.Accept/Setuju